Psikologi Pendidikan: Bimbingan dan Konseling (Resume 4)

Zaman yang semakin canggih karena perkembangan teknologi memiliki dampak yang besar bagi setiap umat manusia. Peluang-peluang untuk membuat kehidupan menjadi lebih baik dan situasi yang kompetitif berada di depan mata kita. Pendidikan yang bermutu merupakan salah satu unci untuk menghadapi perkembangan zaman ini. Transformasi IPTEK, profesionalisme tenaga kependidikan, serta pengembangan kemampuan peserta didik berupa sosial, akademis, dan moral. Bimbingan konseling juga berperan serta dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu. Bimbingan konseling mengatasi masalah, mencegah masalah, dan mengembangkan kepribadian setiap peserta didik. 

Pengertian Bimbingan dan Konseling
  • Bimbingan: suatu upaya pemberian bantuan kepada peserta didik yang belum memiliki masalah agar mampu mencapai perkembangan yang optimal dan sesuai dengan potensi. 
  • Konseling: layanan utama bimbingan dalam membantu peserta didik yang memiliki masalah agar mampu mengembangkan diri dan mengatasi masalah. Konseling dapat dilakukan melalui tatap muka dan melalui media, konseling juga dapat dilakukan secara perorangan maupun kelompok. 

Fungsi Bimbingan dan Konseling 
  • Fungsi Pemahaman 
Fungsi bimbingan dan konseling membantu peserta didik agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). 
  • Fungsi Preventif 
Fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh peserta didik. 
  • Fungsi Pengembangan
Fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan peserta didik. 
  • Fungsi Penyembuhan 
Fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada peserta didik yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. 
  • Fungsi Penyaluran 
Fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu peserta didik memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. 
  • Fungsi Adaptasi 
Fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala sekolah, staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan konseling. 
  • Fungsi Penyesuaian 
Fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu peserta didik agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif. 
  • Fungsi Perbaikan 
Fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu peserta didik sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak (berkehendak). 
  • Fungsi Fasilitasi 
Fungsi untuk memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek dalam diri peserta didik. 
  • Fungsi Pemeliharaan 
Fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu peserta didik supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya. 

Tujuan Bimbingan dan Konseling 
  • Merencanakan kehidupan studi dan karir peserta didik dalam kehidupan yang akan datang Mengembangkan seluruh potensi peserta didik seoptimal mungkin 
  • Menyesuaikan diri peserta didik dengan lingkungan 
  • Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi peserta didik 

Ragam Bimbingan Menurut Masalah 
  • Bimbingan Akademik 
Bimbingan yang diarahkan untuk membantu peserta didik dalam menghadapi dan memecahkan masalah akademik. 
  • Bimbingan Sosial Pribadi 
Bimbingan yang membantu peserta didik dalam memecahkan masalah sosial pribadinya. 
  • Bimbingan Karir 
Bimbingan yang membantu peserta didik dalam perencanaan, pengembangan, dan pemecahan masalah karir. 


Prinsip Bimbingan 
  • Bimbingan diperuntukkan bagi semua individu baik yang memiliki masalah maupun yang tidak memiliki masalah 
  • Memandang bahwa setiap individu itu unik 
  • Menekankan hal yang positif pada diri sendiri dan orang lain 
  • Usaha bersama dari guru dan staff pendidik yang lain di sekolah 
  • Pengambilan keputusan adalah hal yang esensial dalam bimbingan 
  • Berlangsung dalam berbagai situasi kehidupan 

Jenis Layanan Bimbingan 
  • Pelayanan pengumpulan data 
  • Penyajian informasi 
  • Layanan konseling 
  • Penempatan dan tindak lanjut 
  • Konsultasi 
  • Penilaian dan penelitian 

Asas Bimbingan dan Konseling 
  • Asas Kerahasiaan (confidential) 
asas yang menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan peserta didik (klien) yang menjadi sasaran layanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui orang lain. 
  • Asas Kesukarelaan 
asas yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan peserta didik (klien) mengikuti/ menjalani layanan/kegiatan yang diperuntukkan baginya. Guru Pembimbing (konselor) berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan seperti itu. 
  • Asas Keterbukaan 
asas yang menghendaki agar peserta didik (klien) yang menjadi sasaran layanan/kegiatan bersikap terbuka dan tidak berpura-pura, baik dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. 
  • Asas Kegiatan 
asas yang menghendaki agar peserta didik (klien) yang menjadi sasaran layanan dapat berpartisipasi aktif di dalam penyelenggaraan/kegiatan bimbingan. 
  • Asas Kemandirian 
asas yang menunjukkan pada tujuan umum bimbingan dan konseling; yaitu peserta didik (klien) sebagai sasaran layanan/kegiatan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi individu-individu yang mandiri, dengan ciri-ciri mengenal diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan, serta mewujudkan diri sendiri. 
  • Asas Kedinamisan 
asas yang menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan (peserta didik/klien) hendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu. 
  • Asas Keterpaduan 
asas yang menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis dan terpadukan. 
  • Asas Kenormatifan 
asas yang menghendaki agar segenap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada norma-norma, baik norma agama, hukum, peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan – kebiasaan yang berlaku.
  • Asas Keahlian 
asas yang menghendaki agar layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional. 
  • Asas Alih Tangan Kasus 
asas yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta didik (klien) kiranya dapat mengalih-tangankan kepada pihak yang lebih ahli. 
  • Asas Tut Wuri Handayani 
asas yang menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suasana mengayomi (memberikan rasa aman), mengembangkan keteladanan, dan memberikan rangsangan dan dorongan, serta kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik (klien) untuk maju.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh-Contoh Kasus Pembelajaran Klasik,Operan, dan Kognitif Dalam Kehidupan Sehari-hari

Psikologi Pendidikan tentang Metode Belajar dan Usia Anak

Psikologi Pendidikan : Pendekatan Behavioral dan Kognitif Sosial (Resume 1)