Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

Psikologi Pendidikan tentang Metode Belajar dan Usia Anak

Gambar
PSIKOLOGI PENDIDIKAN: Rentang Usia, Jenjang Pendidikan, Metode Pembelajaran Disusun Oleh: Filipus Riaman Napitu Saragih (161301032) T.Yulias Triana (161301011) Nirmalla Sari (161301014) Fadillah(161301017) Irham M. (161301062) Tamariska Br. Gurusinga (161301066) Renya Clara (161301075) Setiap anak memiliki tahap-tahap perkembangan yang harus dicapai dalam setiap rentang usianya. Pendidikan dan psikologis berperan penting dalam membantu mencapai tahap-tahap perkembangan anak. Interaksi antara tenaga pendidik dan anak akan membentuk pola belajar pada anak tersebut. Oleh karena itu diperlukan metode belajar yang berbeda pada setiap anak, berbeda usianya maka berbeda pula cara mengajarnya. Indonesia memiliki 4 Jenjang Pendidikan, yaitu: PG/TK, SD, SMP, dan SMA. MASA PRA-SEKOLAH (PG/TK) Taman kanak-kanak  ( bahasa Inggris :  kindergarten ), disingkat  TK , adalah jenjang  pendidikan anak usia dini  (usia 6 tahun atau di bawahnya) dalam bentuk pendidikan f

Contoh-Contoh Kasus Pembelajaran Klasik,Operan, dan Kognitif Dalam Kehidupan Sehari-hari

Contoh-Contoh Kasus Pembelajaran Klasi k ,Operan,dan Kognitif Dalam Kehidupan Sehari-hari   Kita sering mendengar kata "belajar" dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak pergi ke sekolah untuk belajar, ibu sedang belajar memasak menu makan siang baru, ayah sedang belajar cara menggunakan laptop, dan masih banyak lagi. sebenarnya apa arti belajar itu? Menurut Santrock, belajar adalah perubahan perilaku yang relatif permanen yang dibentuk melalui pengalaman. Tetapi perubahan perilaku karena pengaruh obat-obatan, kelelahan, luka dan maturasi bukanlah belajar.  Banyak hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari kita merupakan hasil dari kegiatan pembelajaran. Di bawah ini akan dijelaskan contoh-contoh dari kasus pembelajaran yang bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari.  Defenisi Pembelajaran Klasik (Classical Conditioning)   Sebuah bentuk pembelajaran asosiatif dimana stimulus netral menjadi diasosiasikan dengan stimulus yang bermakna dan menimbulkan kemam