Psikologi Pendidikan : Pendekatan Behavioral dan Kognitif Sosial (Resume 1)
Belajar adalah perubahan perilaku yang relatif
permanen yang dibentuk melalui pengalaman dan bersifat internal tetapi tidak
semua perubahan perilaku adalah hasil belajar. Perubahan perilaku karena obat,
kelelahan, luka dan maturasi bukan belajar. Pembelajaran adalah proses interaksi antara pendidik
dan peserta didik pada lingkungan belajar yang bersifat eksternal.
PENDEKATAN UNTUK PEMBELAJARAN
PENDEKATAN BEHAVIORAL UNTUK PEMBELAJARAN
Pengkondisian ini diperlukan pengulangan. Ada 2 hal
penting yang harus diperhatikan, yaitu:
Sebuah
bentuk pembelajaran dimana konsekuensi-konsekuensi dari perilaku menghasilkan
perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan terulang lagi. Pembelajaran
dimana konsekuensi dari perilaku mengarahkan pada probabilitas perilaku. Tokohnya
adalah Thorndike dan Skinner. Jika konsekuensi menyenangkan maka perilaku akan
diulang tetapi jika konsekuensi tidak menyenangkan maka perilaku akan
dihilangkan. Terdapat 3 macam konsekuensi:
Generalisasi, Diskriminasi dan Pelenyapan dalam
Pengkondisian Klasik
ANALISA PERILAKU TERAPAN DALAM PENDIDIKAN
Analisis perilaku terapan adalah
penerapan prinsip pengkondisian operan untuk mengubah perilaku manusia. Ada 3
penggunaan analisis perilaku yang penting dalam bidang pendidikan, yaitu:
Meningkatkan Perilaku yang Diharapkan
Teori pembelajaran kognitif, merupakan salah satu teori belajar yang menyatakan bahwa “belajar merupakan suatu peristiwa mental yang berhubungan dengan berfikir, perhatian, persepsi, pemecahan masalah dan kesadaran”. Tokohnya adalah Albert Bandura.
Pembelajaran Observasional
Pembelajaran observasional (imitasi atau modelling) merupakan pembelajaran yang dilakukan ketika seseorang mengamati dan meniru perilaku orang lain.
Model Pembelajaran Observasional Kontemporer Bandura
Terdapat 4 proses model pembelajaran yang digunakan Bandura dalam penelitiannya, yaitu.
Metode
instruksi-diri (self-instructional method), adalah
sebuah teknik perilaku kogntif yang dimaksudkan guna mengajari individu untuk
memodifikasi perilaku mereka sendiri.
Pembelajaran Regulasi Diri, adalah
memunculkan dan memonitor sendiri pikiran, perasaan, dan perilaku untuk
mencapai suatu tujuan. Tujuan tersebut dapat berupa tujuan akademik dan tujuan
sosioemosional.
- Behavioral
Pendekatan dimana perilaku dijelaskan melalui
pengalaman dan dapat diamati, bukan dengan proses mental yaitu motif yang
dialami tetapi tidak bisa dilihat oleh orang lain. Pendekatan ini juga
melibatkan penguatan dan hukuman sebagai determinan dari pembelajaran dan
perilaku.
- Kognitif
Pendekatan dimana pembelajaran berkaitan dengan
lingkungan dan perilaku diproses melalui perhatian, ingatan, pemikiran, dan
proses kognitif lainnya. Pendekatan ini sangat menekankan pada interaksi faktor
perilaku, lingkungan, dan manusia dalam determinan pembelajaran.
- Pengkondisian Klasik (Classical Conditioning)
Conditioned
Stimulus (US), yaitu sebuah stimulus yang secara otomatis
menghasilkan respons tanpa ada pembelajaran terlebih dahulu.
Unconditioned
Respons (UR), yaitu respons yang tidak dipelajari yang secara
otomatis dihasilkan oleh US.
Conditioned
Stimulus (CS) adalah stimulus yang sebelumnya netral yang akhirnya
menghasilkan conditioned response setelah diasosiasikan dengan US.
Conditoned
Respons (CR) adalah respons yang dipelajari, yakni respons
terhadap stimulus yang terkondisikan yang muncul setelah terjadi pasangan US-CS
- Frekuensi waktu kehadiran CS&UCS
- Jarak kehadiran CS&UCS
Generalisasi, dalam pengkondisian klasik
merupakan tendensi dari stimulus baru yang sama dengan conditioned stimulus
yang asli untuk menghasilkan respons yang sama.
Diskriminasi, dalam pengkondisian klasik
merupakan suatu peristiwa yang terjadi ketika organisme merespons stimuli
tertentu tetapi tidak merespons stimuli lainnya.
Pelenyapan (extinction), dalam
pengkondisian klasik merupakan pelemahan conditioned response (CR) karena tidak
adanya unconditioned stimulus (US).
Desensitisasi Sistematis (Systematic Desensitization), Desensitisasi
sistematis adalah sebuah metode yang didasarkan pada pengkondisian klasik yang
dimaksudkan untuk mengurangi kecemasan dengan cara membuat individu
mengasosiasikan relaksasi dengan visualisasi situasi yang menimbulkan
kecemasan. Disensitisasi sistematis melibatkan tipe counterconditioning
2. Defenisi Pembelajaran
Operan (Operant Conditioning)
- Penguatan positif, yaitu konsekuensi yang menyenangkan dan meningkatkan perilaku.
- Penguatan negatif, yaitu konsekuensi yang tidak menyakitkan dan tidak menyenangkan dan mengalihkan perilaku.
- Hukuman, yaitu konsekuensi yang menyenangkan dan menghentikan perilaku.
- Generalisasi berarti memberikan respons yang sama terhadap stimuli yang sama.
- Diskriminasi berarti pembedaan di antara stimuli dan kejadian lingkungan.
- Pelenyapan (extinction) adalah ketika respons penguat sebelumnya tidak lagi diperkuat dan responnya menurun.
- Memilih penguat yang efektif
- Menjadikan penguat kontingen dan tepat waktu
- Memilih jadwal penguat terbaik
- Menggunakan perjanjian
- Menggunakan penguatan negatif secara efektif.
- Prompt (dorongan) adalah stimulus tambahan atau isyarat tambahan yang diberikan sebelum suatu respons dan meningkatkan kemungkinan respons itu akan terjadi.
- Shaping adalah mengajari perilaku baru dengan memperkuat setiap respons yang mirip dengan perilaku yang diharapkan.
- Menggunakan penguatan diferensial
- Menghentikan penguatan (pelenyapan)
- Menghilangkan stimuli yang diinginkan
- Memberikan stimuli yang tidak disukai (hukuman)
Teori pembelajaran kognitif, merupakan salah satu teori belajar yang menyatakan bahwa “belajar merupakan suatu peristiwa mental yang berhubungan dengan berfikir, perhatian, persepsi, pemecahan masalah dan kesadaran”. Tokohnya adalah Albert Bandura.
Pembelajaran observasional (imitasi atau modelling) merupakan pembelajaran yang dilakukan ketika seseorang mengamati dan meniru perilaku orang lain.
Terdapat 4 proses model pembelajaran yang digunakan Bandura dalam penelitiannya, yaitu.
- Atensi, dalam pengertiannya, murid meniru seseorang sebagai model yang dianggapnya sebagai model yang berstatus tinggi dan menjadi tiruan untuk dirinya.
- Retensi, setelah mereproduksi tindakan model, murid mengodekan informasi dan menyimpan informasi tersebut dalam memorinya, sehingga informasi tersebut bisa diingat kembali.
- Produksi, setiap model yang diperhatikan oleh murid dan diingat dalam memori nya tidak semua bisa dilakukan ataupun ditiru dalam hidupnya, untuk itu murid perlu belajar, berlatih, dan berusaha agar dapat membantu mereka dalam meningkatka kinerja motor dan meniru apa yang digambarkan model.
- Motivasi, apabila seorang murid mampu mengingat dan memperhatikan dengan baik, menyimpan informasi dalam memori serta memiliki kemampuan dalam meniru tindakan model tetapi tidak ada motivasi dalam melakukannya, perlu adanya semangat dan dorongan ataupun penguat agar mereka dapat mengaplikasikan hal yang baik yang dicontoh oleh si modelling.
Pendekatan Perilaku Kognitif, merupakan
pendekatan yang digunakan untuk membuat murid memonitor, mengelola dan mengatur
perilaku mereka sendiri, bukan mengontrol mereka melalui faktor eksternal.
Makasih, papernya ringkas dan jelas Kak.
BalasHapuskurang kasih sumber nya darimana :(
BalasHapus