Psikologi Pendidikan : Diversitas Sosiokultural (Resume 3)
Kultur
Kultur
adalah pola perilaku dan keyakinan yang berasal dari interaksi antar kelompok
orang dengan lingkungannya yang diturunkan dari satu generasi ke generasi
lainnya. Psikolog Donald Campbell dan rekannya menemukan bahwa orang-orang di semua kultur
cenderung:
- Percaya bahwa apa yang terjadi dalam kultur mereka adalah sesuatu yang “alami” dan “benar”
- Menganggap bahwa kebiasaan kultural mereka adalah valid secara universal
- Berperilaku dengan cara-cara yang sesuai dengan kelompok kulturalnya
- Merasa bangga dengan kelompok kulturalnya
- Bermusuhan terhadap kelompok kultural lain
Studi lintas-kultural adalah studi yang membandingkan apa yang terjadi
dalam satu kultur dengan apa yang terjadi dalam satu kultur atau bebrapa kultur
yang lain; menyediakan informasi tentang seberapa jauh orang itu sama dan
seberapa jauh perilaku tertentu adalah perilaku khusus dari suatu kultur.
Perbandingan murid Amerika dengan murid Cina, Jepang, dan Taiwan dideskripsikan
dengan 2 istilah:
- Individualisme: seperangkat nilai yang mengutamakan tujuan personal di atas tujuan kelompok.
- Kolektivisme: seperangkat nilai yang mendukung kelompok.
Etnis
Etnis adalah pola umum karakteristik seperti warisan kultural,
nasionalitas, ras, agama, dan bahasa. Setiap orang adalah anggota dari satu
atau lebih kelompok etnis.
Prasangka, diskriminasi, dan bias adalah sikap negatif yang tak adil
terhadap orang lain karena keanggotaan individu itu dalam satu kelompok.
Kelompok yang menjadi sasaran mungkin didefenisikan berdasarkan etnis, jenis kelamin,
atau perbedaan lain yang terlihat.
Pendidikan
Multikultural
Pendidikan multikultural adalah pendidikan yang menghargai perbedaan dan
mewadahi perspektif dari berbagai kelompok kultural. Tujuan penting dari
pendidikan multikultural adalah pemerataan kesempatan bagi semua murid,
termasuk mempersempit gap dalam prestasi akademik antara murid kelompok utama
dengan kelompok minoritas.
Memberdayakan Murid
Pemberdayaan berarti memberi orang kemampuan intelektual dan kemampuan
memecahkan masalah agar berhasil dan menciptakan dunia yang lebih adil. Guru
dapat melakukan hal-hal di bawah ini dalam memberdayakan murid:
- Pengajaran yang relevan secara kultural
- Pendidikan yang berpusat pada isu
- Meningkatkan hubungan di antara anak dari kelompok etnis yang berbeda-beda
- Kontak personal dengan orang lain dari latar belakang kultural yang berbeda
- Pengambilan perspektif
- Pemikiran kritis dan intelegensi emosional
- Mengurangi bias
- Meningkatkan toleransi
Gender
Gender
adalah dimensi sosiokultural dan psikologis dari pria dan wanita. Istilah gender
dibedakan dari istilah jenis kelamin(seks). Seks berhubungan dengan dimensi
biologis dari pria dan wanita. Peran
gender adalah ekspektasi sosial yang merumuskan bagaimana pria dan wanita
harus berpikir,merasa dan berbuat.
Pandangan Terhadap Perkembangan
Gender
Ada beragam cara untuk memandang
perkembangan gender.
- Pandangan Bilogis
Pasangan kromosom ke 23 dalam
diri manusia (kromosom jenis kelamin) merupakan penentu apakah fetus(janin) itu
akan menjadi wanita(xx) atau pria(xy). Tak ada yang menyangkal adanya perbedaan
genetik, biokimia dan anatomi antar jenis kelamin. Bahkan pakar gender yang
mengsnutbpandangsn environmental juga mengakui bahwa gadis dan jejaka
diperlukan secara berbeda karena perbedaan fisik dsn peran mereka dalam proses
reproduksi.
- Pandangan sosialisasi
Baik itu teori psikoanalitik
maupun kognitif sosial mendeskripsian pengalaman sosial yang memengaruhi
perkembangan gender anak.
- Teori psikoanalitik gender berasal dari Sigmund freud bahwa anak anak prasekolah mengembangkan ketertarikan seksual kepada orang tuanya yang berjenis kelamin berbeda dengan dirinya.
- Teori kognitif sosial gender merupakan teori yang menkankan bahwa perkembangan gender anak terjadi melalui pengamatan dan peniruan perilaku gender dan melalui penguatan dan hukuman terhadap perilaku gender.
- Pandangan Kognitif
- Teori perkembangan kognitif gender adalah teori Kohlberg yang menyatakan bahwa anak mengadopsi suatu gender setelah mereka mengembangkan konsep gender
- Teori Skema gender adalah teori bahwa perhatian dan perilaku individu dituntun oleh motivsdi internal untuk menyesuaikan diri dengan standar sosiokultural berbasis gender dan stereotip gender
Stereotip , Kesamaan Dan Perbedaan Gender
Stereotip Gender adalah kategori luas yang
merefleksikan kesan dan keyakinan tentang apa perilaku yang tepat untuk pria
dan wanita.Misalnya , kategori “Maskulin” dan “feminine”. Perilaku yang berbeda
dapat dikaitkan pada masing-masing kategori seperti berkelahi dan memelihara
jenggot untuk maskulin dan main boneka dan mengenakan lipstick untuk feminine.
Sexisme adalah prasangka dan diskriminasi terhadap individu
karena jenis kelamin seseorang.
Terimakasih atas uraian tentang pendidikan Dan psikologi. Sangat membantu sekali dalam proses memahami preserta didik.
BalasHapus