Psikologi Pendidikan : Psikologi Pendidikan dan Ruang Lingkup (Resume 2)
Psikologi pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang
mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam
lingkungan pendidikan. Bidang psikologi pendidikan telah dirintis sebelum awal
abad ke-20 oleh beberapa tokoh.
1. William James
William James adalah bapak psikologi Amerika. Beliau
menegaskan pentingnya mempelajari proses belajar dan mengajar di kelas untuk
meningkatkan mutu pendidikan. Ia merekomendasikan agar mulai mengajar pada
titik yang sedikit lebih tinggi di atas tingkat pengetahuan dan pemahaman anak
dengan tujuan untuk memperluas cakrawala pemikiran anak.
John Dewey membangun laboratorium psikologi pendidikan
pertama di Amerika Serikat, di Universitas Chicago, pada tahun 1894 lalu
dilanjutkannya di Columbia University. Ada tiga ide penting dari John Dewey,
yaitu:
- Anak adalah pembelajar aktif (active learner). Dewey percaya bahwa anak-anak akan belajar dengan lebih baik jika mereka aktif bukan duduk diam di kursi dan mendengarkan pelajaran secara pasif dan sopan.
- Pendidikan seharusnya difokuskan pada anak secara keseluruhan dan memperkuat kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Dewey percaya bahwa anak seharusnya tidak hanya mendapat pelajaran akademik saja, tetapi juga harus diajari cara untuk berpikir dan beradaptasi dengan dunia di luar sekolah hingga mampu memecahkan masalah secara reflektif.
- Semua anak berhak mendapat pendidikan yang selayaknya. Dewey adalah salah seorang psikolog yang sangat berpengaruh dan seorang pendidik yang mendukung pendidikan yang layak bagi semua anak, lelaki maupun perempuan, dari semua lapisan sosial, ekonomi, dan etnis.
3. E.L.Thorndike
Thorndike berpendapat bahwa salah satu tugas pendidikan
di sekolah yang paling penting adalah menanamkan keahlian penalaran anak. Dia
menggagas bahwa psikologi pendidikan harus memiliki basis ilmiah dan harus
berfokus pada pengukuran.
Pada tahun 1950-an, Skinner mengembangkan konsep
Programmed Learning (pembelajaran terprogram), yakni setelah murid melalui
serangkaian langkah, ia terus didorong (reinforced) untuk mencapai tujuan dari
pembelajaran. Skinner menciptakan sebuah alat pengajaran yang berfungsi sebagai
tutor dan mendorong murid untuk mendapatkan jawaban yang benar. Akan tetapi,
muncul keberatan sehingga pada tahun 1950-an, sebagai reaksinya, Benjamin Bloom
menciptakan taksonomi keahlian yang mencakup pengingatan, pemahaman,
synthesizing, dan pengevaluasian, yang menurutnya harus dipakai serta
dikembangkan oleh guru untuk membantu murid-muridnya.
Cara Mengajar yang Efektif
Mengajar adalah hal yang kompleks dan karena murid-murid
itu bervariasi, maka tidak ada cara tunggal untuk mengajar yang efektif untuk
semua hal. Hal ini membutuhkan 2 hal utama yaitu:
Guru yang efektif
menguasai materi pelaran dan keahlian mengajar yang baik. Guru yang
efektif memiliki strategi pengajaran yang baik dan didukung oleh metode
penetapan tujuan, rancangan pengajaran, dan manajemen kelas. Guru tahu
bagaimana memotivasi, berkomunikasi, dan berhubungan secara efektif dengan
murid-murid dari beragam latar belakang kultural. Guru juga memahami cara
menggunakan teknologi yang tepat guna di dalam kelas.
Penting untuk menyadari ketika seorang guru membuat
perubahan dalam kehidupan murid. Semakin baik seorang guru, makan akan semakin
berharga pekerjaan itu. Jika seorang guru dihormati dan sukses di mata murid,
maka akan menambah komitmen sebagai guru. Berikut ini adalah karakteristik guru
terbaik menurud murid:
- Punya selera humor
- Membuat kelas menjadi menarik
- Menguasai mata pelajaran
- Menerangkan secara jelas
- Mau meluangkan waktu untuk membantu murid
- Bersikap adil kepada murid
- Memperlakukan murid seperti orang dewasa
- Berhubungan baik dengan muri
- Memerhatikan perasaan murid
- Tidak pilih kasih
Riset dalam Psikologi Pendidikan
Riset dapat menjadi sumber informasi berharga untuk
memahami strategi mengajar. Riset memberikan informasi yang valid tentang cara
terbaik untuk mengajar dan menjadi guru yang lebih baik.
Riset Ilmiah
Riset ilmiah adalah riset objektif, sistematis, dan dapat
diuji. Riset ilmiah dilandaskan pada metode ilmiah, sebuah pendekatan yang
dapat dipakai untuk menemukan informasi yang akurat melalui beberapa langkah:
merumuskan masalah, mengumpulkan data, menarik kesimpulan, serta merevisi
kesimpulan dan teori riset.
Metode Riset
Ada 3 metode dasar yang digunakan untuk mengumpulakn
informasi dalam psikologi pendidikan, yaitu:
- Riset deskriptif
Riset yang bertujuan untuk mengamati dan mencatat
perilaku. Terdiri dari observasi, wawancara, kuesioner, tes standar, studi
kasus dan studi etnografik.
- Riset korenasional
Riset yang mendeskripsikan kekuatan hubungan antara dua
atau lebih kejadian .
- Riset eksperimental
Riset yang menentukan sebab-sebab perilaku dengan melakukan
eksperimen. Riset eksperimental adalah metode yang andal untuk menentukan
hubungan sebab-akibat.
Komentar
Posting Komentar